Penjaga gawang atau sering
disebut Kiper adalah salah satu
posisi dalam berbagai olahraga berkelompok seperti sepak bola, hoki dan polo
air. Tugas seorang penjaga gawang adalah mencegah bola masuk ke gawang. Penjaga
gawang adalah palang pintu terakhir bagi lawan sebelum memasukkan bola ke
gawang. Penjaga gawang harus memiliki skill berikut:
- · Response
yang Baik
- · Bakat,
- · Insting terhadap lawan
- · Refleks yang sempurna
Tanpa salah satu dari empat
kriteria di atas, sulit untuk menjadi seorang penjaga gawang. Sejarah mencatat
penjaga gawang yang mempunyai prestasi luar biasa, ini dia :
1. Gordon Banks (Inggris)
Gordon Banks adalah kiper paling hebat sepanjang
masa versi Soccer Blog. Ia membuktikan dengan kemampuannya yang sungguh hebat
dengan bakat yang luar biasa. Ia pernah menepis sundulan Pele pada piala dunia
1970 yang sudah 90% hampir masuk. Itu dinobatkan sebagai penyelamatan terhebat
sepanjang masa dan Pele sendiri mengakuinya.
2. Lev Yashin (Uni Soviet/Russia)
Mungkin banyak orang yang belum pernah mendengar
nama ini, karena pemain ini pun sudah meninggal. Ia memiliki refleks yang bagus
dan cepat saat menepis bola. Selama berkarir dalam sepak bola, dia juga banyak
memenangkan piala. Ia juga telah menepis lebih dari 150 tendangan penalti.
Namun, pada tahun 1986 ia mengalami hal yang tragis. Cedera lutut kaki kanannya
yang sangat parah, membuat dokter terpaksa mengamputasi kakinya dan empat tahun
kemudian ia meninggal setelah mengalami komplikasi dalam pembedahan
3. Peter Schmeichel (Denmark)
Peter Schmeichel merupakan kiper terhebat karena
karirnya yang sukses dan kemampuannya yang fantastis. Dengan badan tinggi
besar, ia membawa Manchester United meraih treble winner pada musim 1997-1998
dan membawa Denmark juara Piala Eropa 1992. Ia pun juga telah mendapat predikat
kiper terbaik dunia empat kali pada tahun 1992, 1993, 1997, 1999.
4. Dino Zoff (Italia)
Dino Zoff adalah salah satu legenda Italia dan Juventus. Ia
juga merupakan salah satu kiper yang masih bermain pada saat usia 41 tahun
untuk tim nasional dan clubnya. Ia pun telah mepersembahkan 6 gelar Serie A
kepada Juventus dan 1 piala dunia kepada tim nasional italia.
5. José Luis Chilavert (Paraguay)
José Luis Chilavert mungkin adalah kiper profesional yang
paling sering membuat gol. Terbukti dengan 67 gol yang sudah dibuatnya selama
berkarir menjadi kiper. Pada tahun 1999, ia memecahkan sejarah dengan mencetak
hat-trick pertama yang dilakukan oleh kiper. Dia juga telah mendapat gelar
kiper terbaik tahhun 1995, 1997, dan 1998. (kiper apa striker nih )
6. Van Der Sar (Belanda)
Van Der Sar memang salah satu kiper terhebat sepanjang masa.
Ia masih bermain sampai umur 40 tahun (musim 2010-2011) untuk
membela Manchester United. Bersama Paul Scholes dan Ryan Giggs yang
sama-sama sudah tua, mengantarkan MU menjuarai berbagai gelar. Ia menjaga
gawangnya dengan tubuh yang tinggi dan tangannya yang panjang.
7. Claudio Taffarel (Brazil)
Claudio Taffarel dinobatkan sebagai salah satu kiper terbaik
sepanjang masa karena banyak gelar yang dipersembahkannya kepada tim nasional
Brazil. Dengan membawa Brazil menang piala dunia 1994 dan membawa Brazil ke
final pada 1998 (walaupun kalah 3-0 oleh Prancis di final) serta ia juga
mengantarkan Brazil juara Copa America pada tahun 1989 dan 1997. Selain itu dia
juga memiliki skill yang mumpuni sebagai kiper.
8.David Seaman
seorang mantan pemain sepak bola berkebangsaan Inggris. Dia
pernah membela klub utamanya seperti Peterborough United, Birmingham City,
Queens Park Rangers, Arsenal, dan Manchester City. Ia pensiun karena peristiwa
naas yang menimpanya yaitu cedera bahu yang tidak bisa sembuh saat membela
Manchester City. Ia mendapat penghargaan the MBE di tahun 1977 atas
keberhasilannya menjadi kiper terbaik yang pernah membela klub dan Timnas sepak
bola Inggris.
Di timnas Inggris,
dia bermain 75 kali.
9.Gianluigi Buffon
Kiper yang berpostur 193 Cm ini sering juga di panggil
"Superman" karena aksinya di lapangan seperti seorang superman yang
terbang untuk menyelamatkan bola-bola yang mengarah ke gawangnya.Sukses Italia di Piala Dunia 2006 di
Jerman tak bisa di palingkan dari perannya. sepanjang turnamen itu, the
Superman benar-benar menunjukan sebagai Kiper nomor 1 Dunia saat ini karena
hanya kebobolan 2 gol, satu gol bunuh diri di semifinal melawan tuan rumah Jerman
dan satu gol penalti di final yang di ceploskan oleh Zinedine Zidane. tak salah
jika FIFA selaku pihak penyelenggara PD2006 memberikan penghargaan Lev Yashin
Award (Penghargaan Untuk Kiper Terbaik di PD).
10.Oliver Kahn
penjaga gawang Jerman yang bertinggi badan 188 cm dan 86
kali memperkuat negaranya. Ia bermain untuk negaranya (sejak 1995) dan klub
Bayern Munich (sejak 1994) dan 429 kali tampil untuk klub tersebut. Dia
berjuluk King Kahn atau Kahn, the Titan karena cara bermain sepak bolanya. a
juga berpartisipasi di Euro 1996, Euro 2000, dan Euro 2004 serta di Piala Dunia
1994, Piala Dunia 1998, Piala Dunia 2002 dan Piala Dunia 2006. Pada Piala Dunia
1998 dan Piala Dunia 2006 ia bukan menjadi kiper utama tapi hanya sebagai kiper
pilihan kedua skuad negaranya.
11.Fabien Barthez
mantan pemain sepak bola asal Perancis. Ia berposisi sebagai
penjaga gawang dan bertinggi badan 182 cm.
Dari tahun 1994 hingga 2006, ia memperkuat tim nasional
sepak bola Perancis dan tampil sebanyak 86 kali, termasuk di Piala Dunia 2002,
2006, Euro 2004, serta menjuarai Piala Dunia 1998 dan Euro 2000. Di tingkat
klub terakhir ia bermain untuk Olympique de Marseille. Di Marseille pada tahun
1993 ia berhasil tim tersebut meraih gelar Liga Champions, mengalahkan AC Milan
di final. Saat memperkuat AS Monaco, tim tersebut dua kali menjadi juara Ligue
1 (97, 00). Di Manchester United ia juga dua kali mencicipi gelar juara liga
(01, 03).
Barthez terkenal akan tingkah lakunya di lapangan yang
eksentrik dan reaksi yang baik, namun ia juga beberapa kali melakukan blunder
pada pertandingan-pertandingan penting. Ia pensiun sebagai pemain sepak bola
pada 5 Oktober 2006.
12.Ronny Paslah
Saat Timnas Brazil melakoni tur ke Asia pada 1972, Brazil
yang saat itu diperkuat pesepak bola legendaris dunia asal Brazil, Pele singgah
ke Indonesia. Dalam laga tersebut Indonesia kalah 1-2, tapi tetap menjadi momen
terindah bagi Ronny, karena berhasil menahan eksekusi penalti Pele.